Download film Guru Bangsa Tjokroaminoto 2015
Download film Guru Bangsa Tjokroaminoto 2015
SInopsis :
Setelah lepas dari era tanam paksa di akhir tahun 1800, Hindia Belanda
memasuki babak baru yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakatnya,
yaitu dengan gerakan politik etis yang dilakukan oleh pemerintah
Belanda. Tetapi kemiskinan masih banyak terjadi. Rakyat banyak yang
belum mengenyam pendidikan, dan kesenjangan sosial antaretnis dan kasta
masih terlihat jelas.
Oemar Said Tjokroaminoto (Tjokro) yang lahir dari kaum bangsawan Jawa di
Ponorogo, Jawa Timur, dengan latar belakang keislaman yang kuat, tidak
diam saja melihat kondisi tersebut. Walaupun lingkungannya adalah
keluarga ningrat dengan hidup yang nyaman dibandingkan rakyat kebanyakan
saat itu, ia berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja
sebagai kuli pelabuhan dan merasakan penderitaan sebagai rakyat jelata.
Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi
resmi bumiputera pertama terbesar kala itu, sehingga bisa mencapai 2
juta anggota. Ia berjuang menyamakan hak dan martabat masyarakat
bumiputera di awal 1900 yang terjajah. Perjuangan menjadi benih lahirnya
tokoh dan gerakan kebangsaan.
Tjokro yang intelektual, pandai bersiasat, mempunyai banyak keahlian,
termasuk silat, mesin, hukum, penulis surat kabar yang kritis, orator
ulung yang mampu menyihir ribuan orang dari mimbar pidato, membuat
pemerintah Hindia Belanda khawatir, dan membuat mereka bertindak untuk
menghambat laju gerak Sarekat Islam yang pesat. Perjuangan Tjokro lewat
organisasi Sarekat Islam untuk memberikan penyadaran masyarakat, dan
mengangkat harkat dan martabat secara bersamaan, juga terancam oleh
perpecahan dari dalam organisasi itu sendiri.
Rumah Tjokro di Gang Peneleh, Surabaya, terkenal sebagai tempat
bertemunya tokoh-tokoh bangsa Indonesia kelak. Di rumah sederhana yang
berfungsi sebagai rumah kos yang di bina oleh istrinya, Suharsikin,
Tjokro juga mempunyai banyak murid-murid muda yang pada akhirnya
menetas, memilih jalan perjuangannya masing-masing, meneruskan cita-cita
Tjokro yang mulia untuk mempunyai bangsa yang bermartabat, terdidik,
dan sejahtera. Salah satu muridnya di Soekarno yang kelak menjadi
proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.
loading...